AA

Jumat, 25 Maret 2011

Suatu Peran Dalam Gerakan PRAMUKA

Gerakan Pramuka mengenai persaudaraan itu juga berperan dalam gerakan pramuka karena dalam suatu organisasi gerakan Pramuka kita dapat menjalin persaudaraan yang erat , dekat dan akrab . Semakin sering kita bertemu atau berjumpa dalam suatu event - event yang berhubungan dengan kepramukaan , semakin dekat dan akrab juga kita dalam menjalin persaudaraan . Dalam suatu gerakan kepramukaan juga tidak hanya mempererat hubungan persaudaraan , karena selain mempererat persaudaraan pramuka juga dapat melatih kedisplinan , satu kesatuan (korsa) , belajar hidup mandiri , melatih mental dan keberanian individu , saling bertukar pikiran dalam menyampaikan pendapat , tidak mementingkan diri sendiri (egois) , saling berbagi dan membantu satu sama lain , belajar hidup di alam terbuka , belajar hidup dengan kesederhanaan yang ada pada di lingkungan sekitar ,  pramuka juga tidak mudah putus asa dalam menghadapi rintangan yang ada , menyatukan semua perbedaan yang ada dalam suatu permusyawarahan . Dalam gerakan kepramukaan juga tidak membeda - bedakan satu sama lain meskipun berbeda agama , tapi tetap semuanya sama , semuanya bersatu dalam bakat - bakat tertentu yang dalam diri kita masing - masing dan saling bertukar pendapat satu sama lain . Dalam gerakan kepramukaan juga dapat melatih individu untuk menjadi pemimpin yang baik , bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas individu masing - masing dan membentuk kepribadian individu masing - masing dengan hal - hal yang positf . Di setiap event - event yang ada individu juga dapat pengalaman yang tak pernah terlupakan dan juga dapat menambah teman baru .
Mudah - mudahan ini bisa menjadi motivasi  untuk kita semua agar lebih terus mencoba dan menyukai pramuka , karena sebenarnya pramuka itu sangat asyik , jadi pramuka bukanlah hal yang untuk di takuti , tapi pramuka adalah hal yang perlu dicoba , pramuka bukan hal untuk memanjakan diri , tapi pramuka adalah hal yang membuat kita lebih mandiri , dan pramuka juga bisa menjadi hidup kita lebih baik dengan kedisplinan dan belajar hidup hemat dengan kesederhanaan yang ada . Dalam gerakan kepramukaan juga kita dapat menerima kekalahan dengan lapang dada , karena kekalahan adalah awal dari kesuksesan dan dengan kedisplinan juga kunci untuk keberhasilan .

SEJARAH PRAMUKA


Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.
Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.
Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu.
Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).
Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.

Kelahiran Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu :
1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
· Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
· Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
2. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.

Gerakan Pramuka Diperkenalkan

Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya.
Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian.
Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang.
Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.
Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri SultanHamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.
Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.
Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.
Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka

Profil Lemdikada Aceh


Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Daerah atau sering disebut LEMDIKADA, merupakan bagian integral dari Kwartir dan berfungsi sebagai wadah dan pelaksana pusat pembinaan dan pengembangan sumberdaya manusia anggota dewasa. Dalam perjalanan keorganisasian Lemdikada Aceh, baru pada periode kepengurusan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Aceh, Masa Bakti 2007-2012 berjalan dengan baik dan dapat memposisikan diri sebagai sebuah lembaga yang memiliki Kapabelitas dan kredibilitas didalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai sebuah lembaga pendidikan.

Amanat Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Aceh, Muhammad Nazar, pada beberapa kesempatan membuka kegiatan pendidikan dan pelatihan selalu menekankan agar lembaga ini mampu memberikan sebuah pelayanan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan yang optimal sebagaimana tercantum pada AD/ART Gerakan Pramuka dan Petunjuk Penyelenggaran Tentang Lemdika, selalu menjadi perhatian serius pengurus Lemdika Aceh.
Kedudukan, Tugas dan Fungsi ;
Lemdika memiliki kedudukan sebagai Badan Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan Kwartir Gerakan Pramuka. Dengan jenjang organisasi : Tingkat Nasional disebut Lemdikanas, Daerah disebut Lemdikada dan Cabang disebut Lemdikacab. Sebagai sebuah lembaga pendidikan dan pelatihan, Lemdika merupakan bagian integral Kwartir yang bersangkutan. Dipimpin oleh seorang Kepala yang dalam menjalankan tugas dan kewajibannya bertanggung jawab kepada Ketua Kwartir.


Lemdika bertugas untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang diperuntukan kepada anggota dewasa dan dewasa muda Gerakan Pramuka meliputi ; Pembina, Pembantu Pembina, Pelatih Pembina Pramuka, Pamong Saka, Instruktur Saka, Pembina Gudep, Pengelola Kwartir, Staf / Pembina Profesional, Andalan, Pembantu Andalan, Anggota Majelis Pembimbing dan komunitas / masyarakat yang membutuhkan.
Selain bertugas untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, Lemdikada juga mempunyai kewajiban untuk melakukan Pengkajian dan pengembangan materi, metode, dan kurikulum guna diterapkan pada penyelenggaraan pelatihan. Pembinaan dan pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan laboratorium Pramuka dan menjamin standarisasi mutu pendidikan Kepramukaan dan profesi yang diselenggarakan oleh Lemdikanas, Lemdikada dan Lemdikacab.
Dalam melaksanakan tugasnya Lemdika berfungsi sebagai sarana, Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan anggota dewasa dan anggota dewasa muda Gerakan Pramuka. Pembinaan, pengembangan dan pantapan SDM anggota dewasa dan anggota dewasa muda yang berkualitas dan kompeten sesuai dengan fungsi dan tugas yang diemban masing-masing. Penyiapan standar mutu dan kualifikasi pelatihan baik materi latihan, metoda dan sarana prasarana sesuai dengan jenjang kursus, pendidikan pelatihan yang diampunya. Pengembangan pendidikan dan pelatihan yang terpadu, di tingkat Nasional, Daerah dan Cabang. Pemberian bimbingan dan konsultasi kepada Lembaga Pendidikan Kader di jajaran bawahnya.
Tata Kerja :
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Lemdika wajib menerapkan prinsip koordinasi, sinkronisasi dan keterpaduan secara efektif, efisien dan kesinambungan dengan landasan Kode Kehormatan Pramuka sebagai azas kerjanya. Untuk dapat melaksanakan pengkajian, penelitian, pengembangan, perencanaan dan penyelenggaraan pendidikan/pelatihan secara seksama, Lemdika dapat memanfaatkan pakar dari luar Lemdika.

Demi melengkapi sebuah lembaga yang memiliki akuntabilitas, Kepala lemdika sebagai pimpinan lembaga wajib membuat laporan secara berkala tentang pelaksanaan programnya kepada Ketua Kwartir Gerakan Pramuka.

Kepengurusan :
Diawal kepengurusan, Lemdika Aceh mengalami 2 (dua) kali revisi surat keputusan yang pertama Surat Keputusan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam No. 24 Tahun 2007 tentang Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam Masa Bakti 2007-2012, keputusan ini direvisi yang dikarenakan terbitnya Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 101 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka, dan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 102 Tahun 2008 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Korps Pelatih Daerah.



dikutip dari:


pramukaaceh.org

Mungkinkah Gerakan Pramuka, Benteng Terakhir NKRI? Sebuah Refleksi Menyongsong Hari Pramuka Ke-48 dan HUT RI Ke-64 Tahun 2009 Oleh : Ahmad Tijani, S.Pd*.

Tidak ada suatu bangsa yang menjadi bangsa yang jaya, tanpa cobaan maupun ujian terhadap persatuan dan kesatuan bangsa. Upaya memecah-belah persatuan bangsa Indonesia telah beberapa kali terjadi, namun semua kita berhasil mengatasi. Krisis demi krisis telah datang silih berganti dalam perjalanan sejarah kita, namun semua itu dapat kita selesaikan. Kita meyakini, bahwa susunan dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila adalah pilihan tepat dan final. Atas ketetapan dan pilihan kita itu, kita harus terus membangun negara, menuju keadaan yang aman dan damai, adil dan demokratis, serta sejahtera, yang menjadi cita-cita dan tujuan kemerdekaan bangsa kita. Kemiskinan dan keterbelakangan harus kita perangi, tidak cukup hanya bergantung pada Pemerintah saja, melainkan semua elemen bangsa secara bersama mestinya memiliki kepedulian terhadap bangsa dan negara kita. Sebagai refleksi kesejarahan di hari peringatan kemerdekaan ke 63 tahun ini, kita semua patut menyampaikan rasa terima kasih dan penghormatan yangsetinggi-tingginya, kepada semua pejuang dan pahlawan bangsa, yang telah mendharmabaktikan hidupnya, bahkan jiwa dan raganya, untuk mencapai, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Erat kaitannya dengan upaya untuk mempertahankan kedaulatan negara dari setiap gangguan dan ancaman, dan tidak punya pilihan lain, kecuali membangun pertahanan negara kita. Bersyukurlah bahwa sepanjang sejarah berdirinya negara kita, TNI yang selalu siap sedia dan berada di barisan terdepan dalam mempertahankan kedaulatan negara sebagai NKRI. TNI tengah melakukan upaya untuk memperkuat dan sekaligus meningkatkan kemampuannya, baik organisasi, profesionalitas personil maupun persenjataannya. Fokus perhatian pertahanan negara yakni diarahkan untuk menjaga kawasan perbatasan laut dan darat, terutama pulau- pulau terluar dan terdepan, termasuk membangun pos-pos pengamanan. Demikian pula, POLRI sebagai penjaga keamanaan akan terus menghadapi tantangan yang tidak ringan dalam menanggulangi berbagai bentuk dan jenis kejahatan. Kejahatan yang harus diberantas, bukan saja yang bersifat trans-nasional seperti kejahatan narkotika, terorisme, pencucian uang dan perdagangan manusia, tetapi juga berbagai kejahatan konvensional yang mengganggu ketenteraman masyarakat, seperti pembuhunan, perjudian, penodongan, pencurian dan perampokan. Persoalan lain dalam penegakan hukum yang terus menjadi perhatian Pemerintah, adalah peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika serta obat-obat berbahaya, atau kejahatan narkoba. Kejahatan narkoba tetap menjadi ancaman, bagi kelangsungan hidup generasi bangsa di masa depan. Meskipun perang terhadap kejahatan narkoba telah dilakukan tanpa henti, tetapi aksi-aksi kejahatan tersebut masih terus berkembang. Beberapa kali POLRI telah berhasil membongkar sejumlah pabrik yang memproduksi narkotika dan obat-obat berbahaya lainnya dalam jumlah yang sangat besar. Kita patut bersyukur, bahwa kemampuan POLRI dalam menangkal dan menanggulangi ancaman keamanan dan ketertiban masyarakat, telah jauh meningkat. Setahap demi setahap, citra POLRI sebagai aparatur penegak hukum dan pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, semakin membaik. Dalam era demokratisasi dewasa ini, kita sering dihadapkan dalam persoalan kemasyarakatan yang sebenarnya dapat diselesaikan dengan cara mudah, tetapi sebaliknya justru yang timbul akan memicu persoalan yang lebih meluas. Ambil saja contoh peristiwa pemilihan kepala daerah (Pilkada) Gubernur dan Bupati/Walikota. Seringkali terjadi pendukung calon yang kalah tidak menerima kekalahan calon yang dijagokan, kemudian melakukan protes ketidak-puasan yang berlanjut dengan tindakan anarkis. Dengan anarkis, banyak timbul kerugian baik bagi masyarakat maupun pemerintah daerahnya. Penulis berfikir apakah karena faktor sejarah yang menjadikan masyarakat kita menjadi anarkis. Tengok saja sejak zaman Ken Arok dan Ken Dedes, pergantian kepemimpinan pada era Orde Baru ke Orde Lama, dan begitupula saat kita memasuki Orde Reformasi satu dasawarsa yang lalu hingga sekarang banyak persoalan yang diselesaikan dengan cara kekerasan. Barangkali lirik lagu kebangsaan kita yang tertulis tanah tumpah darahku perlu kita revisi menjadi tanah damai makmurku? Sehingga masyarakat kita akan terbiasa dalam menyelesaikan masalah dengan cara-cara damai. Tumbuh kembang partai politik (parpol) di negeri kita sangat menggembirakan karena aspirasi masyarakat terwadahi, dan yang tercatat mengikuti Pemilu 2009 sebanyak 34 parpol. Tetapi ancaman terjadinya gesekan antar anggota dan pendukung parpol pada saat kampanye pemilu relatif kecil.


dikutip dari:
www.scrib.com

Rabu, 23 Maret 2011

Kwarcab Banyumas Raih 25 Gelar Juara

 Tidak kurang dari 25 panji prestasi Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Banyumas tahun 2006 s/d 2010, kemarin, Rabu (22/9) dikirab di Alun-alun Purwokerto. Ke-25 prestasi ini merupakan sebagian dari sekitar 90 prestasi yang telah diraih Kwarcab Banyumas dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Kirab prestasi dilaksanakan dalam rangkaian Upacara Apel Besar Gerakan Pramuka untuk memperingati Hari Pramuka ke-49 Tahun 2010 Tingkat Kwartir Cabang Banyumas. Bertindak selaku Pembina Upacara, Wakil Bupati Banyumas, Ir. Achmad Husein mewakili Bupati Banyumas, Drs. Madjoko, MM. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, puncak peringatan Hari Pramuka yang jatuh pada tanggal 14 Agustus baru dilaksanakan pada tanggal 22 September dengan pertimbangan padatnya kegiatan Pemkab. Menurut keterangan dari Ketua Kwarcab Banyumas, Didi Rudwianto, kirab prestasi tersebut untuk memperkenalkan prestasi-prestasi yang telah diraih oleh Kwarcab Banyumas kepada masyarakat. Panji-panji prestasi yang dikirab antara lain: Tahun 2006: Kwartir Cabang Tergiat Papan Utama Tingkat Kwarda Jawa Tengah; Tahun 2007: Kwartir Cabang Tergiat Pertama Bidang Manajemen, Administrasi dan Keuangan Tingkat Kwarda Jawa Tengah; Tahun 2008: Trophy ADHI CITRA TUNAS KENCANA sebagai Kwartir Cabang Tergiat se-Jawa Tengah tahun 2003-2008; Tahun 2009: Kwartir Cabang Tergiat I Bidang Program Kegiatan Peserta Didik Tingkat Kwarda Jawa Tengah; dan Tahun 2010: Kwartir Cabang Tergiat I Bidang Bina Muda Tingkat Kwarda Jawa Tengah.
Selain kirab prestasi, dalam rangkaian upacara juga dilakukan penyematan tanda penghargaan “Lencana Panca Warsa” dari Ketua Kwarnas, oleh Pembina Upacara kepada 30 orang Pelatih, Pembina, Ketua Kwartir Ranting, Ketua Mabigus dan aktivis Pramuka di wilayah Kwarcab Banyumas, atas pengabdian dan kesetiaan mereka terhadap pengembangan gerakan Pramuka selama minimal 5 tahun. Penghargaan yang diberikan meliputi Lencana panca Warsa I (pengabdian 5 tahun), Panca Warsa II (10 tahun), Panca Warsa III (15 tahun), Panca Warsa IV (20 tahun), Panca Warsa V (25 tahun) dan Panca Warsa VI (30 tahun). 3 orang penerima penghargaan tertinggi Panca Warsa VI adalah Ardi, A.Ma.Pd dari Kwarran Sokaraja, Djoni Sukardi dari Kwarran Purwokerto Utara dan Sukrim, S.Pd.SD dari Kwarran Sokaraja.
Bupati Banyumas, selaku Ketua Majelis Pembina Cabang (Mabicab) Gerakan Pramuka Kabupaten Banyumas dalam sambutannya yang dibacakan oleh wabup berharap, pengunduran pelaksanaan peringatan Hari Pramuka tidak mengurangi makna peringatan tahun ini. Selanjutnya bupati mengucapkan selamat kepada para penerima penghargaan lencana pengabdian Pramuka dan berharap agar penghargaan tersebut terus memotivasi mereka untuk meningkatkan peran dan kontribusi dalam memajukan gerakan kepanduan di tanah air, khususnya di Kabupaten Banyumas. Dalam kesempatan tersebut bupati juga mengucapkan terima kasih kepada jajaran Gerakan Pramuka Kwarcab Banyumas yang telah ikut memberikan andil, menorehkan prestasi dan membawa nama baik Kabupaten Banyumas di forum regional, nasional maupun internasional melalui gerakan Pramuka.
Seraya mengutip tema peringatan hari pramuka ke-49 tahun 2010 yaitu: “Satu Pramuka untuk Satu Indonesia”, di akhir sambutannya, kepada jajaran Gerakan Pramuka Kwarcab Banyumas, bupati mengajak untuk terus berkarya dan berbakti kepada negeri, dengan kerja keras yang sinergis dari semua pihak serta kemauan dan kemampuan segenap jajaran gerakan Pramuka untuk berbenah diri, sehingga Gerakan Pramuka Kwarcab Banyumas bisa terus eksis dan semakin membumi serta tetap mendapatkan prestasi dan tempat tersendiri di hati masyarakat Banyumas, serta menjadi inspirasi bagi anak bangsa agar memiliki jiwa ksatria dan patriotisme, untuk memperkukuh ke-Indonesiaan demi tegaknya NKRI

Sumber : http://lidkrim.com/index.php/berita/read/93/Kwarcab_Banyumas_Raih_25_Gelar_Juara

Penegak


Penegak adalah anggota gerakan Pramuka yang sudah memasuki jenjang umur 16 sampai 21 tahun.
Ada beberapa tingkatan dalam Penegak yaitu :
  • Penegak Bantara
  • Penegak Laksana
  • Penegak Garuda
dimana tingkatan tersebut Pramuka Garuda ialah tingkatan tertinggi dalam Golongan Penegak.
10 orang Penegak disebut Sangga,dalam satu Sangga dipimpin salah seorang Penegak yang disebut Pimpinan Sangga (PINSA). Beberapa Sangga terbentuklah yang namanya AMBALAN, yang dipimpin oleh PRADANA. Didalam Ambalan terdapat struktur organisasi yang lengkap misal : Krani, Juru Uang,Juru Adat dan Anggota. Setiap Ambalan mempunyai nama yang bermacam-macam, bisa nama pahlawan, tokoh pewayangan dan lain sebagainya.
Bunyi Trisatya Pramuka Penegak berbeda dengan Trisatya Penggalang. Berikut bunyi Trisatya Penegak:
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan negara kesatuan Republik Indonesia, menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat, menepati Dasa Darma.
Kegiatan-kegiatan Penegak
Kegiatan Pramuka Penegak adalah perwujudan dari sumpah di atas. Berikut ini acara-acara pertemuan Penegak:
  • Lompat Tali (Kegiatan ini dilaksanakan di masing-masing Ambalan)
  • Pelantikan Penegak Bantara & Laksana
  • Gladian Pimpinan Sangga (DIANPINSA)
  • Raimuna (Rover Moot)
  • Perkemahan Wirakarya (Community Development Camp)
  • Perkemahan Bhakti (sama dengan Perkemahan Wirakarya tetapi merupakan acara Satuan Karya)
Jamboree On The Air (JOTA) dan Jamboree On The Internet (JOTI)


Sumber : http://www.pramuka.or.id/menuHeader.php?id=14

Prestasi yang di raih kwarcab Banyumas dari tahun 2006 sampai 2010


mudah-mudahan prestasi yang sudah diraih oleh kwarcab Banyumas dapat dipertahankan dan ditingkatkan untuk tahun berikutnya , dan dapat menjadi motivasi untuk ke depannya :)

Tahun.2006

  1. JUARA II DKC TERGIAT TINGKAT KWARDA XI JAWA TENGAH TAHUN 2005
  2. Juara I Lomba Menghias Tumpeng Putra Perkemahan Wirakarya Daerah VII
  3. Juara I Lomba Menghias Tumpeng Putri Perkemahan Wirakarya Daerah VII
  4. Juara I Lomba Menu Masakan Seimbang Pertihusada Nasional III
  5. Juara II Lomba K3 Perkemahan Pertihusada Nasional III
  6. Juara II Lomba Senam Pramuka Pertihusada Nasional III
  7. Juara III Lomba Cipta Puisi Kesehatan Pertihusada Nasional III
  8. Juara Harapan II Lomba Poster Kesehatan Pertihusada Nasional II

Tahun.2007

  1. JUARA I DKC TERGIAT TINGKAT KWARDA XI JAWA TENGAH TAHUN 2006
  2. Juara Umum Putra Perkemahan Antar Satuan Karya Daerah V
  3. Juara Umum Putri Perkemahan Antar Satuan Karya Daerah V
  4. Juara I Klompencapir Peransaka Daerah V
  5. Juara I Safari Krida Putra Peransaka Daerah V
  6. Juara I Safari Krida Putri Peransaka Daerah V
  7. Juara I Penyuluhan Kesehatan Peransaka Daerah V
  8. Juara I K3 Perkemahan Peransaka Daerah V
  9. Juara III Menu Masakan Seimbang Peransaka Daerah V
  10. Juara I Putri LCTP Penegak tingkat Daerah
  11. Juara Harapan II Putra LCTP Penegak tingkat Daerah 

Tahun.2008

  1. JUARA I DKC TERGIAT TINGKAT KWARDA XI JAWA TENGAH TAHUN 2007
  2. Juara Umum Gladi Widya Cakra Adhi Birawa
  3. Juara I Tertib Administrasi Gladi Widya Cakra Adhi Birawa
  4. Juara I Lomba Cerdas Tangkas Gladi Widya Cakra Adhi Birawa
  5. Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah Remaja Gladi Widya Cakra Adhi Birawa
  6. Juara I Penyuluhan Bahasa Inggris Gladi Widya Cakra Adhi Birawa
  7. Juara I Teknologi Tepat Guna Gladi Widya Cakra Adhi Birawa
  8. Juara II K3 Perkemahan Putra Gladi Widya Cakra Adhi Birawa
  9. Juara I Putri LCTP Penegak tingkat Daearah
  10. Juara II Putra LCTP Penegak tingkat Daerah
  11. Juara III Lomba Mading Perjalanan Bakti Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Jawa Tengah

Tahun.2009

  1. JUARA I DKC TERGIAT TINGKAT KWARDA XI JAWA TENGAH TAHUN 2008
  2. Juara I Mengarang Bahasa Indonesia Perkemahan Santri Daerah
  3. Juara II Mading Perkemahan Santri Daerah
  4. Juara II K3 Lingkungan Tenda Perkemahan Santri Daerah
  5. Juara II Pengembangan Sains dan Teknologi Perkemahan Santri Daerah
  6. Juara II Sangga Tergiat Putri Perkemahan Santri Nusantara
  7. Kontingen Tergiat Latgab Bahari Kwarda XI Jawa Tengah III
  8. Juara III Lomba Krida Tibmas Pertikara Daerah
  9. Juara Harapan I Thek-Thek Kamling Pertikara Daerah
  10. Juara Harapan II Krida TPTKP Pertikara Daerah
  11. Juara Harapan II  Krida PPB Pertikara Daerah
  12. Juara Umum Raimuna Daerah IX
  13. Juara I K3 Perkemahan Raimuna Daerah IX
  14. Juara I Debat Bahasa Inggris Raimuna Daerah IX
  15. Juara I Pentas Budaya Raimuna Daerah IX
  16. Juara I Putra LCTP Penegak tingkat Daerah
  17. Juara III Putri LCTP Penegak tingkat Daerah

tahun. 2010 (new version)

Prestasi (ilmu) yang berhasil diraih untuk tahun ini :
PERTIHUSADA IV KWARDA JAWA TENGAH
1. Juara 1 K3 Perkemahan Putra
2. Juara 1 K3 Perkemahan Putri
3. Juara 2 Lomba Menu Masakan Seimbang
4. Juara 3 Penyuluhan Lima Imunisasi dasar Lengkap

Sumber : http://dkc.kwarcabbanyumas.org/prestasi/

Senin, 21 Maret 2011

KEGIATAN PARAMUKA PENEGAK PENDEGA




Raimuna Nasional VIII


Raimuna adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Raimuna Ranting, Raimuna Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna Nasional. Kata Raimuna berasal dari bahasa suku Asli di wilayah Yapen Waropen-papua, yang berasal dari kata Rai dan Munayang artinya pertemuan ketua suku dalam suatu forum yang menghasilkan suatu tujuan suci untuk kepentingan bersama.
Raimuna Nasional VIII yang diadakan pada tahun 2003 merupakan Raimuna Nasional pertama yang diadakan diluar "kebiasaan" , Raimuna Nasional VIII diadakan di Taman Candi Prambanan-Yogyakarta , biasanya Raimuna Nasional diselenggarakan di BUPERTA WILADATIKA - CIbubur-Jakarta. Untuk Raimuna Nasional yang akan datang (Raimuna Nasional IX tahun 2008), akan dilaksanakan kembali di BUPER WILADATIKA - Cibubur-Jakarta Timur .

Gladian Pimpinan Satuan

Gladian Pimpinan Satuan, adalah kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega bagi Pemimpin Sangga Utama, Pemimpin Sangga, dan Wakil Pemimpin Sangga, yang bertujuan memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinsat diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinsat bila dipandang perlu.kwatir daerah suk ,kwatir nasional................

Perkemahan

Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang diselenggarakan secara reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan dalam satu periode, seperti Perkemahan Sabtu Minggu (Persami), Perkemahan Jumat Sabtu Minggu (Perjusami), perkemahan hari libur, dan sejenisnya.

Perkemahan Wirakarya

Perkemahan Wirakarya (PW), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengadakan integrasi dengan masyarakat dan ikut serta dalam kegiatan pembangunan masyarakat. PW diselenggarakan oleh semua jajaran kwartir secara reguler, khusus untuk PW Nas, diselenggarakan apabila dipandang perlu.


Perkemahan Bhakti

Perkemahan Bakti (Perti), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan dan pengalamannya selama mengadakan pembinaan, baik di gugusdepan maupun di Satuan karya Pramuka (Saka) dalam bentuk bakti kepada masyarakat. kemah bhakti harus dilaksanakan.dengan ketentuan kemah ter sebut dengan mendirikan tenda

PERAN SAKA (Perkemahan Antar Saka)

Perkemahan Antar (Peran) Saka, adalah Kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang menjadi anggota Satuan Karya Pramuka (Saka), berbentuk perkemahan besar, yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka. Saat ini Gerakan Pramuka memiliki delapan Saka. Peran Saka diselenggarakan apabila diikuti minimal oleh dua Satuan Karya Pramuka.

Pengembaraan

Pengembaraan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk penjelajahan, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu medan, petakompas dan survival.

Latihan Pengembangan Kepemimpinan

Latihan Pengembangan Kepemimpinan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menanamkan dan mengembangkan jiwa kepemimpinan bagi generasi muda agar dapat ikut serta dalam mengelola kwartir dan diharapkan di kemudian hari mampu menduduki posisi pimpinan dalam Gerakan Pramuka.

PPDK

Pelatihan Pengelola Dewan Kerja (PPDK), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang menjadi anggota Dewan Kerja untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai pengelolaan Dewan Kerja, sehingga para anggota Dewan Kerja di wilayah binaannya dapat mengelola dewan kerjanya secara efektif dan efisien.

Kursus Instruktur Muda

Kursus Instruktur Muda, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega pengembangan potensi Pramuka, baik sebagai Pribadi, kelompok maupun organisasi untuk mensukseskan pelaksanaan upaya Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengentasan Kemiskinan dan Penanggulangan Bencana.

Penataran, Seminar dan Lokakarya

Penataran, Seminar, dan Lokakarya, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk mengkaji suatu permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta memecahkan masalah secara bersama, sebagai bahan masukan bagi perkembangan Gerakan Pramuka.

Sidang Paripurna

Sidang Paripurna, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang tergabung dalam Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun program kerja/kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam satu tahun dan akan dijadikan bahan dalam Rapat Kerja Kwartir.

Musppanitera

Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera (Musppanitera), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun perencanaan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di wilayah kwartir dalam satu masa bakti kwartir/dewan kerja dan akan dijadikan bahan pada musyawarah kwartirnya.

Ulang Janji

Ulang Janji adalah upacara pengucapan ulang janji (Trisatya) bagi Pramuka Penegak, Pandega dan Anggota Dewasa yang dilaksanakan pada malam tanggal 14 Agustus dalam rangka Hari Ulang Tahun Pramuka.

di kutip dari:
id.wikipedia.org/wiki/kegiatan_pramuka#kegiatan_pramuka_penegak-pendega

uu pramuka yang semakin mendesak


Pimpinan Saka Bhayangkara Polres Gorontalo (Pinsaka), AKP Rahim Balu mengatakan, Satuan Karya Bhayangkara merupakan wadah untuk mendidik kaum muda untuk berkreatifitas dan mengembangkan minat dan bakatnya. Sesuai Keputusan Kapolri nomor 832 tahun 1985 tentang pembinaan Satuan Pramuka Bhayangkara, sejadinya kita semua harus mengaktifkan kembali pembinaan generasi muda melalui payung Gerakan Pramuka.
Hal itu diungkapkan AKP Rahim Balu saat membuka Rapat Kerja (Raker) yang digelar di aula Kwartir Cabang Kota Gorontalo pada tanggal 29 Januari 2011. Hadir saat Raker adalah para pimpinan Saka Bhayangkara Polres Gorontalo.
Menurut Kak Rahim program kerja yang disusun hendaknya dapat dilaksanakan dengan sebaik mungkin serta tidak terlewatkan. Dan untuk mendukung program kerja tersebut, Polres Gorontalo siap membeck up semua kegiatan Saka Bhayangkara.
“Kami ingin agar Saka Bhayangkara dapat menjadi suatu wadah yang dapat membantu kepolisian dalam menjalankan tugasnya yakni sebagai pengayom dan pelindung masyarakat. Artinya, dapat memberikan contoh yang baik ditengah-tengah masyarakat”, tegas Kak Rahim. Wk. Redaksi, sumber: sumber: Zulkifli Tampolo, Kwarda Gorontalo.




di kutip dari:
WWW.PRAMUKA .OR.ID

Sabtu, 19 Maret 2011

Logo Temu Karya Pramuka Penegak


Sumber :
http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQzGnO_gv6aL1r8RCv0FhIU8DlgWlYjSePzVFaDiAh73lXeCfby_vDdVw